Momentum dan Impuls

MOMENTUM

               Kita semua tahu bahwa bola sepak yang ditendang dengan keras lebih sulit untuk dihentikan daripada ketika bola tersebut dilemparkan. Kita juga tahu bahwa bola besi yang digerakkan untuk olahraga tolak peluru lebih sulit dihentikan dari pada bola sepak, jika keduanya memilki kelajuan yang sama. Fakta ini menyiratkan bahwa ukuran kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan konstan adalah hasil kali massa m dan kecepatan v, yang disebut momentum. Semakin besar massa suatu benda, semakin besar pula momentumnya. Demikian pula semakin besar kecepatan suatu benda, semakin besar pula momentumnya. Jadi, momentum p suatu benda dapat dirumuskan sebagai:

p = mv

dengan:

p : momentum (kg m/s)

m : massa benda (kg)

v : kecepatan benda (m/s)

               momentum adalah besaran vektor yang searah dengan kecepatan benda.

IMPULS

               Kita ketahui untuk membuat benda yang dim menjadi bergerak, maka perlu dikerjakan suatu gaya pada benda tersebut. Kita mungkin berharap bahwa semakin besar gaya yang bekerja dan semakin lama waktu yang digunakan, maka semakin besar momentum yang dimiliki oleh benda. Harapan ini memang benar, dan hasil kali antara gaya konstan F dan interval waktu ∆t didefinisikan sebagai impuls. Jadi, impuls I suatu benda dirumuskan sebagai:

I = F.∆t

Dengan:

I : impuls gaya (Ns)

F : gaya yang bekerja pada benda (N)

∆t : interval waktu selama gaya bekerja (s)

HUBUNGAN IMPULS DAN MOMENTUM

Berdasarkan hokum II newton, F=ma maka

F∆t = (ma) ∆t

                = (m ∆v/∆t) ∆t

  = m∆v

Untuk massa benda konstan dan kecepatan berubah dari v₁ menjadi v₂ , maka

I = F∆t = mv₂ – mv₁

Dari persamaan tersebut tampak bahwa impuls sama dengan perubahan momentum.

Sumber:

Supiyanto.2006.FISIKA untuk SMA/MA kelas XI.Jakarta:PHIBETA